Desa Wisata Sudaji berhasil menjadi salah satu penerima Desa sejahtera Astra. Desa ini terletak di kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Awalnya di desa ini terdapat seorang penekun wisata yang bernama Zanzan. Dia adalah seorang pemuda yang memiliki kreatifitas dan ambisi yang tinggi untuk membangun desa sudaji. Zanzan mulai menyadari bahwa panggilan dalam hidupnya adalah berfokus pada pemuda dan kamunitas yang ada di desa Sudaji ini.
Zanzan berusaha untuk mengembangkan visi sudaji dengan lima c yaitu: Create, Concept, Commit, Consistent, dan Client (Collaboration). Usahanya kini berhasil, karena kelompok-kelompok dari seluruh dunia datang dan belajar di Desa Sudaji ini. Dengan menjadikan Sudaji sebagai pusat pertukaran budaya, Zanzan pada akhirnya berhasil memberdayakan komunitas di Sudaji.
Menariknya, desa ini memiliki hutan buatan yang diberi nama dengan Hutan Namaste. Tempat ini bisa menjadi tempat healing bagi para wisatawan yang datang. Bahkan salah satu homestay di sini yaitu Om Unity Bali telah berhasil meraih predikat tempat healing keempat ter-baik se Bali. Bangunannya terbuat dari bambu dan dikelilingi pepohonan.
Setiap tahunnya, di Desa ini juga diadakan Festival Bukakak. Festival yang dilakukan secara turun temurun ini adalah salah satu bentuk ucapan syukur kepada Tuhan karena telah diberikan tanah yang subur dan juga hasil panen yang melimpah.
Desa yang memiliki tanah subur ini juga cocok ditanami beragam tanaman seperi kacang-kacangan, padi dan semacamnya. Seperti yang dikatakan oleh Menparekraf
“Yang menarik dari Desa Wisata Sudaji adalah kekuatan pertanian yang terus berkembang dan meningkat dengan pesat, Desa ini dapat menjadi penopang kekuatan dan ketahanan pangan bukan hanya di Bali tetapi juga di seluruh Indonesia”
Di sebelah selatan desa ini, terdapat objek wisata alam air terjun yaitu Desa Lemukih. Keunikan dari tempat ini adalah ada tiga air terjun dalam satu lokasi. Salah satu air terjun itu memiliki ketinggian hingga 40 meter. Oleh karena itu, tempat ini dikenal dengan nama Triple Waterfall.
Bagi kamu yang ingin berkunjung ke berangkat dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, maka akan menempuh perjalanan panjang dengan waktu berkendara hingga 2 jam 40 menit, melewati Jalan Mahendradata, atau Jalan Bypass Ngurah Rai. Lalu, jika kamu berangkat dari kota Denpasar maka, kamu akan menempuh lebih dari 2 jam melewati Jalan Denpasar-Singaraja. Tenang saja, akses menuju Desa Wisata Sudaji ini bisa ditempuh melalui motor maupun mobil ya.
Nah, jika kamu sedang berlibur ke Bali tidak ada salahnya untuk mampir ke Desa Wisata Sudaji ini. Desa ini menyuguhkan pemandangan alam yang sangat menakjubkan dan tidak bisa dilupakan. Tentunya menikmati suasana menenangkan sambil healing bisa mengeluarkan kamu dari lelahnya menjalankan rutinitas sehari-hari. Pikiran kamu juga akan menjadi lebih tenang dan segar untuk melakukan aktifitas lainnya nanti.
Baca Juga: Pengalaman Berkunjung Ke Kafe Korea Oreumi
Desa Wisata Sudaji ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa di wilayah lain. Asalkan mau berusaha untuk memakmurkan desa, pasti desa yang memiliki banyak sekali manfaat ini bisa menjadi tempat yang bagus untuk menarik para wisatawan baik lokal dan asing untuk berkunjung ke desa ini.
Saya sendiri sangat kagum dengan desa ini, karena bisa menjadi tempat pertukaran budaya. Tak hanya itu saja, Desa ini juga bisa memaksimalkan dengan baik potensi yang dimiliki dan bisa bermanfaat bagi warga sekitar. Tak heran Desa Wisata Sudaji, Kabupaten Buleleng ini berhasil menjadi 50 besar Desa Wisata Terbaik di Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia.