Di Zaman sekarang ini wanita juga harus semakin berdaya untuk bisa menyambung hidup sama seperti kelompok wanita berdaya di desa wisata hanjeli Sukabumi. Seorang pria yang sering disapa Abah Asep telah berhasil memperkenalkan hanjeli sebagai pangan untuk pengganti nasi. Hal ini tentunya bisa mendukung ketahanan pangan nasional karena Abah Asep bisa memanfaatkan sumber daya alam setempat dan mengajak masyarakat Desa untuk berperan aktif dalam disersifikasi pangan melalui hanjeli.

Abah Asep juga berhasil untuk memberdayakan perempuan di lingkungan setempat yaitu dengan mendirikan sebuah Kelompok Wanita Tani (KWT). Komunitas ini merupakan komunitas yang berfokus pada pengetahuan, pelatihan dan memberikan dukungan kepada para anggotanya untuk bisa mandiri dalam ekonomi dan menjaga ketahanan pangan.
Dengan adanya kelompok ini, para wanita yang tergabung akan mendapatkan kesempatan untuk berperan penting dalam ekonomi keluarga dan desa. Kelompok KWT ini dimulai dengan memanfaatkan tanaman lokal yang mudah untuk ditanam. Kegiatan ini tentunya akan semakin membedayakan perempuan dan juga memberikan manfaat kepada lingkungan dalam jangka panjang.
“Visi saya adalah untuk membangun ketahanan pangan dari tanaman lokal yang ditanam. Sekaligus memberdayakan perempuan desa yang sebagian besarnya adalah mantan TKW. Daripada bekerja di negeri orang lebih baik menjalankan kegiatan produktif yang bermanfaat.” Ujar Asep seperti dikutip oleh Viva.co.id.
Hal yang menariknya adalah Asep menanam hanjeli atau jali dalam kelompok ini. Tanaman ini berbentuk rumpun dan memiliki batang yang besar dan tegak. Ujung daunnya berbentuk runcing dan pangkalnya memiliki batang dan tepi rata. Daerah asal hanjeli ini adalah Malaysia dan Asia Timur . Sementara di Indonesia sendiri, ternyata tanaman ini tidak hanya dibudidayakan di Sukabumi namun juga di Garut, Sumedang, Ciamis dan masih banyak lagi.
Hanjeli merupakan buah yang memiliki tekstur yang kenyal dan tidak lengket dan sangat berbeda dengan beras ketan yang sangat lengket. Tak heran, Hanjeli ini bisa berpotensi untuk menjadi alternatif makanan enak yang dicari-cari oleh masyarakat. Biasanya hanjeli dikonsumsi dengan sebagai dodol, tape, bubur dan masih banyak lagi.

Manfaat dari Hanjeli sendiri dari segi pangan bisa dimasak dan dimakan seperti biji-bijian pada umumnya. Bisa dimasukkan ke dalam berbagai jenis makanan seperti salad, bubur, sup dan beberapa makanan penutup lainnya. Tak hanya itu saja, biji Hanjeli ini juga bisa digiling menjadi tepung dan bisa digunakan dalam pembuatan kue maupun roti.
Semantara itu, manfaat untuk pengobatan tradisional diantaranya adalah dapat mengobati berbagai penyakit seperti infeksi saluran kencing, radang sendi, gangguan pencernaan dan masih banyak lagi. Dalam bidang kerajinan, manfaat Hanjeli adalah bisa digunakan untuk membuat perhiasan dan juga kerajinan tangan seperti gelang, kalung dan beberapa kerajinan lainnya.
Kandungan nutrisi yang terdapat pada Hanjeli juga sangat beragam, diantaranya adalah serat yang dapat membantu pencernaan dan menjaga saluran pencernaan agar tetap sehat. Lalu, ada protein yang membantu perbaikan dan juga pertumbuhan yang ada di jaringan dalam tubuh kita. Vitamin yang terkandung dalam hanjeli adalah B1,B2 dan Vitamin E. Terakhir, mineral yang ada di dala Hanjeli diantaranya adalah fosfor, kalsium dan juga zat besi.
Di dalam proses budidaya tanaman Hanjeli ini, menggunakan teknik pertanian yang memang sudah aman lingkungan. Ibu-ibu yang masuk ke dalam kelompok wanita tani ini diberikan pelatihan tentang perawatan, penanaman dan cara memanen hanjeli. Namun, tantangan dalam memanen hanjeli ini tidaklah mudah karena terbatasnya akses teknologi modern yang ada. Jadi, semoga kedepannya budidaya Hanjeli ini mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak.
Selain mengembangkan Hanjeli, Asep juga mulai mengembangkan Desa Wisata Hanjeli dan untungnya mendapatkan berbagai macam dukungan dari pemerintah dan swasta. Contoh dukungan yang diberikan kepada desa wisata hanjeli diantaranya adalah adanya pusat pelatihan, homestay dan juga galeri produk. Semoga desa wisata ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga bisa menjadi sumber pendapatan.

Sesuai yang ada di website mereka yaitu visithanjeli.com, Desa Hanjeli ini merupakan desa eduwisata pertama yang ada di Indonesia. Desa ini mengedepankan edukasi, pemberdayaan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan. Desa yang unik dan menarik juga telah mendapatkan berbagai macam penghargaan salah satunya adalah juara 3 Desa Wisata Terbaik Rintisan Tingkat Nasional Kemenparekraf, peraih KALPATARU tahun 2023 dari pemerintah Indonesia dan Silver Medal Youth & SDG’s program Markplus Tourism.
Berkat kontribusinya juga, Abah Asep Hidayat Mustopa juga mendapatkan penghargaan Satu Indonesia Awards Provinsi dari PT Astra Internasional Tbk. Penghargaan yang diberikan ini tentunya pantas didapatkan karena telah membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan lapangan kerja dan usaha. Sementara itu, desa wisata hanjeli ini juga sangat unik karena menggabungkan antara kepariwisataan dan juga pertanian menjadi satu.
Itulah penjelasan mengenai Kelompok Wanita Berdaya di Desa Wisata Hanjeli Sukabumi. Menurut saya, adanya desa wisata Hanjeli ini sangat membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan lapangan pekerjaan dan bisa berwirausaha. Bagi seorang wanita yang ingin produktif dan berdaya, desa ini sangat bermanfaat karena mereka bisa tetap menghasilkan uang di negeri sendiri. Semoga kedepannya ada lebih banyak desa-desa lainnya yang bisa bermanfaat untuk warga sekitar dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan. #SatukanGerakTerusBerdampak #KitaSATUIndonesia
-XOXO
Sumber:
https://www.viva.co.id/edukasi/1768040-asep-hidayat-ciptakan-alternatif-pengganti-nasi-sambil-memberdayakan-mantan-twk-di-desa?page=2
https://www.yonalregen.com/2023/10/inspirasi-dari-asep-hidayat-mustopa.html
https://pustaka.bppsdmp.pertanian.go.id/index-berita/mengenal-tanaman-hanjeli